Perbedaan Ikan Cupang Hias dan Ikan Cupang Adu

Bagi mania ikan cupang, secara selewat saja pasti bisa membedakan cupang hias dan cupang adu. Namun tidak demikian dengan awam dan pehobi pemula. Agar tidak salah pilih, perlu pengetahuan dasar untuk membedakan kedua jenis ikan tersebut.

Cupang hias dan cupang adu tidak dibedakan dari spesiesnya. Saat ini, ikan cupang yang beredar di pasaran sebagian besar merupakan hasil silangan dari kelompok Splendens Complex. Kelompok ini terdiri dari 5 spesies, diantaranya Betta splendens, Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina dan Betta imbellis.

Silangan dari Splendens Complex menghasilkan banyak varian. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, ikan-ikan tersebut dikelompokkan ke dalam cupang hias dan cupang adu. Bagaimana cara membedakannya? Berikut ciri-ciri umum yang bisa dijadikan pegangan.

Ciri-ciri cupang hias

Sebagaimana namanya, cupang hias dinilai dari keindahannya. Biasanya ditentukan berdasarkan bentuk, warna, gerak dan mental. Secara umum ciri-ciri cupang hias adalah sebagai berikut:
  • Bentuk sirip dan ekor menjumbai panjang. Struktur tulang sirip dan ekor menunjukkan bentuk yang khas.
  • Warna tubuh terang tidak kusam. Memiliki varian warna yang menarik dan atraktif.
  • Gerakkannya tenang, kibasan-kibasan siripnya menampakkan keanggunan.
  • Bila melihat musuh atau sedang bercumbu, sirip dan ekornya terkembang sempurna menunjukkan bentuk yang khas.

Kebanyakan cupang hias merupakan spesies Betta splendens. Jenis-jenis cupang hias yang sering dilombakan antara lain, serit (crown tail), bulan separuh (halfmoon), laga (plakat), cagak (double tail) dan akhir-akhir ini jenis giant. 

Ciri-ciri cupang adu

Cara membuktikan keandalan cupang adu adalah dengan melihatnya ketika bertarung. Karena ada beberapa ikan cupang yang dianggap sebagai cupang hias, ternyata perkasa ketika diadu. Namun secara umum ciri-cirinya bisa dilihat sebagai berikut:
  • Bentuk tubuh cupang adu terlihat kokoh. Lebar dan tinggi ikan mulai dari leher hingga ke ekor memiliki besar dan ketebalan yang sama. Hanya pada ujung ekor terlihat sedikit mengecil.
  • Gerakannya agresif. Tidak lamban dan anggun seperti cupang hias.
  • Ketika melihat musuh, sirip-siripnya mengembang penuh. Ini menandakan mental yang bagus untuk bertarung.
  • Bibir tampak tebal dan kokoh. Mulutnya terkatup rapat tidak menganga. Bila dilihat dari atas, pada bibir bagian bawah terdapat bintik-bintik mencirikan gigi yang runcing.

Cupang adu biasanya berasal dari spesies Betta splendens, Betta imbellis, Betta mahachai dan variasi silangan-silangannya. Kontes cupang adu banyak digelar di negara-negar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sedangkan di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, mengadu ikan cupang dianggap kejahatan dan ilegal.

Related Posts:

Jenis-jenis Ikan Cupang

Ikan cupang (Betta sp.) dikenal sebagai ikan petarung, agresif dan suka menyerang. Beberapa jenis ikan cupang memiliki warna tubuh yang menarik, bentuk siripnya indah, gerakannya tenang dan berwibawa. Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan.

Habitat asli ikan cupang tersebar di wilayah Asia Tenggara, meliputi Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Brunei dan Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di rawa-rawa, danau, lubuk, sawah, dan selokan yang menggenang.

Kebanyakan pehobi mengenal jenis ikan cupang dengan berbagai sebutan nama indah, seperti bulan sepotong (halfmoon), serit (crown tail), laga (plakat), cagak (double tail), dan berbagai variasi silangannya. Nama-nama tersebut ditentukan dari bentuknya, misalnya halfmoon memiliki sirip yang membentuk setengah lingkaran, serit memiliki sirip yang bergerigi runcing seperti sisir.


Namun tahukah Anda, jenis-jenis tersebut sebenarnya hanya sebagian kecil dari hasil silangan ikan cupang yang ada di alam?

Klasifikasi ilmiah ikan cupang

Dalam klasifikasi ilmiah, ikan cupang termasuk dalam keluarga Osphronemidae, genus Betta, spesies Betta sp. Menurut Fish Identification, hingga saat ini telah diketahui 73 spesies ikan cupang yang terdapat di alam.

Spesies-spesies tersebut dikelompokkan ke dalam kompleks. Pengelompokkan ini dibuat untuk tujuan konservasi, kemudahan budidaya dan penyilangan (breeding).

Saat ini terdapat lebih dari 13 kompleks ikan cupang, yang paling populer adalah splendens complex. Antar spesies dalam satu kompleks biasanya bisa disilangkan. Splendens complex terdiri dari lima spesies, diantaranya Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina, Betta imbellis, dan Betta splendens itu sendiri.

Kebanyakan ikan cupang yang dijual dipasaran berasal dari kelompok splendens complex. Jenis yang paling populer adalah Betta splendens atau sering juga disebut sebagai Siamese fighting fish alias ikan petarung dari Siam. Beberapa silangan dari Betta splendens menghasilkan jenis-jenis ikan cupang yang menarik.

Jenis ikan cupang populer

Seperti sudah disinggung sebelumnya, para breeder dan pehobi mengelompokkan jenis ikan cupang berdasarkan penampakan bentuk dan warnanya. Setiap hasil silangan yang mempunyai bentuk dan karakter yang khas, akan diberikan nama tersendiri. Jenis-jenis ikan cupang yang paling populer adalah sebagai berikut.

1. Halfmoon (bulan sepotong)

Seperti namanya, jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Ikan cupang halfmoon dipelihara karena keindahannya. Jenis ini mempunyai varian warna yang beragam mulai dari merah menyala, kuning, dan varian warna lainnya.

2. Crown tail (serit)

Indonesia mungkin bisa sedikit berbangga, karena ikan cupang serit dilahirkan oleh para breeder dari daerah Slipi, Jakarta. Cupang serit menjadi mendunia karena variasi keindahannya. Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja.

Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda. Keindahan ikan cupang serit sudah diakui dunia dan dipertandingkan di International Betta Congress (IBC).

3. Plakat (petarung)

Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Sesuai dengan namanya, jenis ikan cupang ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Thailand memang memiliki tradisi adu cupang yang sudah melegenda.

Sirip dan ekor cupang plakat biasanya pendek tidak menjumbai seperti serit dan halfmoon. Karena pendek, sirip tersebut memberikan kesan kokoh dan kekar. Gerakan ikan cupang plakat tidak terlalu anggun tapi terlihat lebih sangar.

4. Dauble tail (cagak)

Disebut double tail karena bagian ekornya terbelah dua, seperti bercagak dua. Jenis ikan cupang double tail tergolong sulit dikembangkan. Oleh karena itu keberadaannya masih jarang dijumpai di pasaran.

5. Giant (raksasa)

Ikan cupang raksasa ini berhasil dikembangkan breeder dari Thailand. Ukuran terbesarnya mencapai 12 cm, jauh lebih besar dari jenis ikan cupang lainnya. Cupang raksasa ini dikembangkan dari cupang plakat, yang disilangkan dengan cupang lainnya. Saat ini, berbagai terdapat berbagai jenis ikan cupang raksasa, diantaranya halfmoon giant, double tail giant dan crown tail giant.

Cupang hias vs cupang adu

Sebenarnya tak ada aturan jelas yang membedakan cupang hias dan cupang adu. Semua splendens complex berkarakter agresif dan bisa di adu. Jadi sangat tergantung pada pemiliknya, karena cupang hias pun sebenarnya bisa menjadi petarung yang tangguh. Dan cupang adu pun ada yang elok untuk dipandang.

Namun meskipun begitu, kita bisa memperkirakan karakter dan postur seperti apa yang bisa dijadikan cupang adu. Sehingga dengan sedikit latihan, bisa menjadi petarung yang tangguh. Begitu juga dalam menentukan cupang hias. Kita bisa memperkirakan ikan seperti apa yang mempunyai bakat sebagai cupang hias. 

Related Posts: